Subject
Gigi tiruan sebagian lepasan merupakan gigi tiruan yang menggantikan gigi yang hilang dan jaringan pendukungnya dan dapat dilepas pasang oleh pemakainya. Berdasarkan study model yang penulis dapatkan selama kegiatan PKL di RSGM Universitas Trisakti, terdapat kehilangan gigi 16,14,13,26 dan 37,36,46 dengan kondisi oklusi anterior deepbite dan crossbite. Dokter merekomendasikan dibuatkan gigi tiruan lepasan untuk mengembalikan fungsi pengunyahan, mencegah ekstrusi, dan mempertahankan kesehatan jaringan mulut.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui desain, teknik penyusunan gigi serta kendala-kendala dan cara mengatasinya pada proses pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik rahang atas dan rahang bawah dengan kasus deepbite dan crossbite pada gigi 23. Prosedur pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan pada kasus ini adalah model kerja, pemasangan okludator, pembuatan cengkeram, penyusunan gigi, flasking, boiling, packing, curing, deflasking, finishing dan polishing.
Kesimpulannya adalah desain berbentuk tapal kuda untuk rahang atas dan rahang bawah dengan cengkeram C pada gigi 15,12,25,35,45 dan occusal rest pada gigi 15,25,35,45. Retensi diperoleh dari penggunaan cengkram C dan occlusal rest. Stabilisasi diperoleh dari pembuatan desain dengan perluasan basis dan penggunaan sayap dibagian bukal. Penyusunan gigi 16,14,13,26 dan 36,46 disusun secara normal dan gigi 37 disusun secara cusp to cusp. Kendala yang dialami yaitu pada penyusunan gigi 14 dan 16 dilakukan grinding pada oklusal karena terdapat gigi yang berotasi dan ruang yang sempit. Sisa bahan tanam menempel pada protesa, oleh karena itu pengolesan CMS harus dilakukan secara merata dan menyeluruh. Pemolesan protesa pada daerah interdental sulit dan disarankan menggunakan amplas halus dan pumice yang telah dibasahi/lembab.